Ayat Surah Al Bayyinah & Maknanya

Ilustrasi Sederhana Al-Qur'an

Surah Al-Bayyinah, yang secara harfiah berarti "Bukti yang Nyata", adalah surah ke-98 dalam Al-Qur'an. Terdiri dari 10 ayat, surah ini merupakan surah Madaniyah, yang diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Al-Bayyinah memiliki kedalaman makna yang luar biasa, memberikan penekanan kuat pada keesaan Allah, penolakan terhadap kemusyrikan, dan pentingnya akidah yang murni serta amal saleh.

Inti dari surah ini adalah penjelasan tentang siapa sebenarnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta siapa pula yang mendustakan ayat-ayat Allah. Surah ini menjadi pengingat yang tegas bagi seluruh umat manusia untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam yang dibawa oleh para nabi, yang pada dasarnya semuanya adalah Islam.

Ayat-ayat Surah Al-Bayyinah dan Terjemahannya

لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Lam yakunil-ladhīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā taʾtiyahumul-bayyinah.
Orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa) mereka tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.

Ayat pertama ini memperkenalkan inti perdebatan. Orang-orang kafir, baik dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) maupun musyrik Mekah, tidak akan beranjak dari keyakinan mereka yang salah sampai datang bukti yang jelas dan terang. Bukti ini merujuk pada kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dan Al-Qur'an sebagai mukjizatnya. Mereka bersikeras pada tradisi nenek moyang mereka tanpa mau mempertimbangkan kebenaran yang disampaikan.

رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
Rasūlum minallāhi yatlū ṣuḥufan muṭahharah.
Yaitu seorang rasul dari Allah yang membacakan (ayat-ayat) Al-Qur'an yang disucikan.

Bukti nyata yang dimaksud adalah seorang rasul yang diutus langsung oleh Allah. Rasul ini adalah Muhammad SAW, yang tugasnya membacakan wahyu-wahyu Allah yang suci dan bersih dari segala kepalsuan, yaitu Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah sumber kebenaran mutlak yang harus menjadi pedoman hidup.

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Fīhā kutubun qayyimah.
Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).

Kitab yang dibacakan Rasulullah SAW, yaitu Al-Qur'an, berisi ajaran-ajaran yang lurus dan bernilai. Kitab ini tidak mengandung keraguan, kesesatan, atau kebatilan. Ia adalah petunjuk yang jelas menuju jalan kebenaran dan kebahagiaan dunia akhirat.

Perbedaan Pendekatan Orang Beriman dan Kafir

Surah Al-Bayyinah kemudian membedakan secara tegas antara dua kelompok manusia: mereka yang beriman dan mereka yang kafir.

وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Wa mā tafarraqal-ladhīna ūtūl-kitāba illā mim baʿdi mā jāʾathumul-bayyinah.
Dan tidak berpecah-belah orang-orang yang diberi kitab (Ahlul Kitab) melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Golongan Ahli Kitab yang telah memiliki kitab suci sebelumnya justru terpecah belah setelah datangnya bukti yang nyata berupa Al-Qur'an dan kenabian Muhammad SAW. Sebagian dari mereka ada yang menerima kebenaran ini dan masuk Islam, namun banyak pula yang tetap menolak dan bersikukuh pada pendirian mereka, bahkan menentang risalah ini.

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Wa mā umirū illā liyaʿbudullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafāʾa wa yuqīmūṣ-ṣalāta wa yuʾtūz-zakāh; wa dhālika dīnul-qayyimah.
Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan (juga) mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan itulah agama yang lurus (benar).

Ayat ini menjelaskan inti ajaran yang seharusnya dipegang oleh semua nabi, termasuk nabi-nabi terdahulu. Mereka diperintahkan untuk menyembah Allah semata, dengan ikhlas tanpa menyekutukan-Nya. Ibadah yang dimaksud adalah salat dan zakat. Konsep tauhid, salat, dan zakat merupakan pilar ajaran agama yang lurus dan benar, yang menjadi inti dari semua syariat ilahi.

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladhīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri Jahannama khālidīna fīhā; ulāʾika hum syarrul-barīyah.
Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan) masuk neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.

Di sisi lain, surah ini memberikan ancaman keras bagi mereka yang tetap kafir dan menolak kebenaran setelah bukti datang. Mereka akan diazab di neraka Jahanam dan kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruknya ciptaan Allah karena menolak kebenaran yang dibawa oleh para utusan-Nya.

Balasan bagi Orang Beriman dan Kafir

Ayat-ayat terakhir surah Al-Bayyinah merinci balasan yang akan diterima oleh kedua kelompok manusia tersebut.

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
Innal-ladhīna āmanū wa ʿamiluṣ-ṣāliḥāti ulāʾika khayrul-barīyah.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

Sebaliknya, bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta mengerjakan amal-amal saleh, mereka dijanjikan balasan yang sangat mulia. Mereka adalah sebaik-baik ciptaan Allah karena ketakwaan dan ketaatan mereka.

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ
Jazāʾuhum ʿinda Rabbihim jannātu ʿadnin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadaⁿ; raḍiyallāhu ʿanhum wa raḍū ʿanhu; dhālika liman khashiya Rabbah.
Balasan mereka di sisi Tuhannya ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Imbalan tertinggi bagi orang-orang beriman dan beramal saleh adalah surga 'Adn yang penuh kenikmatan, di mana sungai-sungai mengalir di bawahnya. Mereka akan kekal di dalamnya selamanya, dalam keridaan Allah SWT. Keridaan timbal balik ini adalah puncak kebahagiaan. Hal ini merupakan buah dari rasa takut mereka kepada Allah, yang mendorong mereka untuk senantiasa taat dan menjauhi larangan-Nya.

Surah Al-Bayyinah memberikan pelajaran fundamental tentang pentingnya akidah yang murni, penerimaan kebenaran, dan konsistensi dalam beramal saleh. Ia mengingatkan bahwa perbedaan antara kebahagiaan abadi dan siksa kekal terletak pada pilihan kita untuk beriman atau mengingkari petunjuk Allah.

🏠 Homepage