Tin Zait

Setelah Surat At-Tin Adalah Surat Apa? Memahami Urutan Mushaf Al-Qur'an

Bagi umat Muslim, Al-Qur'an adalah kitab suci yang berisi petunjuk hidup. Membaca, memahami, dan mengamalkan kandungannya adalah kewajiban. Dalam perjalanan membaca Al-Qur'an, seringkali muncul pertanyaan mengenai urutan surat-suratnya. Salah satu pertanyaan yang mungkin terlintas adalah: setelah Surat At-Tin adalah surat apa? Mengetahui urutan ini bukan hanya sekadar trivia, tetapi juga membantu kita memahami sistematika mushaf Al-Qur'an yang disusun oleh para sahabat Rasulullah SAW di bawah bimbingan wahyu.

Surat At-Tin adalah surat ke-95 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini merupakan surat Makkiyyah, yang berarti diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan memiliki nama yang diambil dari kata "At-Tin" yang berarti buah tin, salah satu buah yang disebutkan dalam ayat pertama surat ini. Surat At-Tin terkenal dengan pesannya tentang penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan kekuasaan Allah SWT yang Maha Esa.

Untuk menjawab pertanyaan inti mengenai apa yang datang setelah Surat At-Tin, kita perlu merujuk pada susunan mushaf Al-Qur'an yang telah kita kenal saat ini. Susunan ini adalah hasil tawqifi, yaitu ketetapan langsung dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, yang kemudian disampaikan kepada para penulis wahyu dan diamalkan oleh seluruh umat Islam. Jadi, urutan surat dalam mushaf bukanlah susunan yang dibuat berdasarkan kronologi turunnya wahyu semata, melainkan sebuah tatanan yang telah ditentukan secara ilahi.

Urutan Surat dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an terdiri dari 114 surat. Surat-surat ini dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan panjangnya, seperti surat-surat panjang (Thuilat), surat-surat pertengahan (Aswath), dan surat-surat pendek (Qashar). Namun, pembagian ini tidak menentukan urutan secara keseluruhan. Urutan surat-surat dalam mushaf Al-Qur'an adalah sebagai berikut:

Dari urutan di atas, kita dapat melihat dengan jelas bahwa setelah Surat At-Tin adalah Surat Al-'Alaq. Surat Al-'Alaq adalah surat ke-96 dalam mushaf Al-Qur'an. Surat ini juga merupakan surat Makkiyyah dan terdiri dari 19 ayat. Surat Al-'Alaq memiliki makna historis yang sangat penting, karena ayat-ayat pertama dari surat inilah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, yang menandai dimulainya kenabian dan kerasulan beliau.

Keterkaitan Surat At-Tin dan Al-'Alaq

Menarik untuk dicatat bahwa kedua surat ini, At-Tin dan Al-'Alaq, yang berurutan dalam mushaf, memiliki kaitan makna yang mendalam. Surat At-Tin berbicara tentang penciptaan manusia dalam bentuk yang paling sempurna (ahsani taqwim), yang diciptakan oleh Allah SWT. Kemudian, surat Al-'Alaq memulai dengan perintah membaca (iqra') dan menjelaskan tentang asal-usul penciptaan manusia dari segumpal darah ('alaq).

Hal ini seolah menggambarkan sebuah siklus atau tahapan dalam pemahaman manusia tentang dirinya dan Tuhannya. Surat At-Tin mengingatkan kita akan keagungan ciptaan dan potensi luar biasa yang Allah berikan kepada manusia. Sementara itu, Surat Al-'Alaq, dengan perintah membaca dan penjelasan tentang asal-usul penciptaan, mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan dan kesadaran akan keterbatasan diri sebagai makhluk yang berasal dari sesuatu yang sederhana. Kedua surat ini secara bersama-sama memberikan pelajaran berharga tentang penciptaan, kebesaran Allah, dan pentingnya manusia untuk terus belajar dan merenungkan kehidupannya.

Memahami urutan surat-surat Al-Qur'an, termasuk apa yang datang setelah Surat At-Tin, adalah bagian dari upaya kita untuk lebih mengenal kitab suci ini. Setiap surat memiliki keindahan dan hikmahnya tersendiri, dan penempatan mereka dalam mushaf mencerminkan kebijaksanaan ilahi. Jika Anda ingin mendalami lebih jauh mengenai urutan surat atau kandungan dari Surat At-Tin dan Al-'Alaq, Anda dapat merujuk pada kitab-kitab tafsir Al-Qur'an atau sumber-sumber terpercaya lainnya.

Dengan mengetahui bahwa setelah Surat At-Tin adalah Surat Al-'Alaq, kita diharapkan semakin terdorong untuk membaca dan mengkaji Al-Qur'an secara utuh, memahami keterkaitan antar suratnya, dan meresapi setiap ayat yang diturunkan sebagai pedoman hidup. Semoga pengetahuan ini menambah kecintaan kita kepada Al-Qur'an.

🏠 Homepage